MODUL
III
Judul
Percobaan : Lipid
Tujuan Percobaan : Identifikasi senyawa lipid
dan penentuan
bilangan penyabunan dan bilangan peroksida
Dasar
Teori :
Lipid merupakan
senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi dapat diekstraksi dengan
pelarut non polar seperti kloroform,eter, benzena. Senyawa-senyawa lipid tidak
mempunyai rumus struktur yang sama dan sifat kimia serta biologinya juga
bervariasi.
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dibagi dalam
beberapa golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal . bloor membagi
lipid dalam tiga golongan besar yaitu :
1.
Lipid sederhana yaitu ester asam
lemak dengan berbagai alcohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin (Waxes)
2.
Lipid gabuang yaitu ester, asam
lemak yang mempunyai gugus tambahan contohnya fosfolipid, cerbrosida.
3.
Perifate lipid, yaitu senyawa yang
dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid contohnya asam lemak, gliserol dan
sterol.
Disamping berdasarkan sifat kimianya
yang penting lipid dibagi dalam dua golongan besear yaitu lipind yang dapat
disabunkan yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa contohnya lemak dan lipid
yang tidak dapatdisabunkancontohnya steroid. Lipid dibagi dalam beberap
golongan berdasarkan kimiripan struktur kimianya yaitu asam lemak, lemak,
lilin, fosfolipid, terpen, steroid, lipid kompleks (Riawan, 1990)
Lipid tidak memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari
beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang
dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu Asam lemak, Lemak dan
fosfolipid ( Salirawati, 2007)
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol, kedua istilah
ini berarti “triester (dari) gliserol”. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak
bersifat sebarang: pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak
bersifat cair. Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak,
sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak (Fessenden, 1982)
Asam-asam lemak dapat diperoleh dari lilin (waxes), misalnya lilin
lebah. Dalam hal ini, asam lemak diesterkan dengan suatu alkohol sederhana
berantai-panjang. Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat dalam alam
merupakan trigliserida campuran-artinya, ketiga bagian asam lemak dari
gliserida itu tidaklah sama (Riawan, 1990).
Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karna jika
dibiarkan kedua larutan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya, minyak
dalam soda kue akan membentuk emulsi yang stabil karna aasam lemak yang bebas
dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya
aktif permukaan sehingga tetes-tetes minyak menjadi tersebar seluruhnya
(Yulianto, 2011).
Secara ilmu gizi, lipid atau lemak dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1) Lipid sederhana/netral, merupakan
lipid yang hanya mengandung senyawa gliserol dan hasil lemak, diantaranya ialah
monogliserida, digliserida dan trigliserida/triasil gliserol.
2) Lipid gabungan/majemuk, merupakan
ester asam lemak dengan alcohol dari molekul lain selain lemak, misalnya
fosfolipid, lipoprotein dan spingolipid.
3) Derivate/turunan lipid, merupakan
senyawa yang dihasilkan dari hidrolisis lipid, misalnya terpena, lilin, asam
lemak dan sterol (kolesterol, ergosterol).
Ada beberapa fungsi lipid diantaranya :
1)
Sebagai
penyusun struktur membran sel
Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel
dan megatur aliran material-material
2)
Sebagai
cadangan energy
Lipid disimpan sebagai jaringan adipose
3) Sebagai hormone dan vitamin
Hormon mengatur
komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis.
Jika dilihat dari sifat fisik lemak yaitu berwarna kuning yang mengandung
karoten maka lemak ini dapat menghasilkan vitamin seperti vitamin A, sedangkan
hormone merupakan bagian dari steroid.
Hasil pengamatan dan perhitungan
Menghitung
Bilangan Penyabunan:
Bil.
Penyabunan = ((B-S) x N x 56) / W
=
((40-35) x 0.5 x 56) / 5
=
(5 x 0.5 x 56) / 5
=
140 / 5
=
28 mL/gram
Pembahasan
Lipid
adalah nama suatu golongan senyawa yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat
di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar
larut atau tidak larut dalam air
(Team Teaching, 2013).
Dalam praktikum ini telah dilakukan dua uji, yaitu uji
lipid (uji Akrolein) dan penentuan bilangan penyabunan. Sampel yang digunakan
adalah minyak kelapa kampung. Minyak dipilih sebagai sampel karena minyak merupakan
salah satu bagian dari lipid disamping jenis yang lain, seperti prostaglandin,
fosfolipid, terpenoid, steroid dan lain-lain (Sudarmo, 2004).
Uji akrolein dilakukan dengan memasukkan sampel
(minyak jelantah) sebanyak 0,5
gram ke dalam tabung reaksi, dan kemudian ditambahkan 0,5 gram KHSO4.
Penambahan KHSO4 bertujuan untuk menarik air agar gliserol akan
terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid, sehingga terjadi dehidrasi gliserol dalam
bentuk tidak jenuh atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) (Salirawati, 2007). Setelah itu campuran sampel dan KHSO4
di dalam tabung reaksi dipanaskan dengan api
bunsen.
Hasil
yang diperoleh setelah pemanasan yaitu adanya perbedaan warna dan bau sebelum
dan sesudah dilakukan
perlakuan tadi. Perbedaan yang terjadi yaitu terbentuknya endapan hitam.
Uji selanjutnya yaitu penentuan bilangan penyabunan. Untuk menentukan
bilangan penyabunan dilakukan dengan memasukkan 5 gram minyak jelantah ke dalam erlenmeyer, dan ditambahkan dengan 50 mL larutan KOH alkoholis 10% yang
telah dibuat sebelumnya. Tujuan
penambahan KOH adalah untuk mempercepat terjadinya proses penyabunan, dimana
KOH merupakan basa yang dapat menghidrolisis lemak sehingga terbentuk gliserol
dan sabun, dimana pada proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak
gliserol. Sedangkan alkohol dalam KOH alkoholis berfungsi dalam proses
hidrolisis alkali karena pada umumnya lipida tidak larut dalam air oleh karena
itu kecepatan hidrolisa dapat dipercepat dengan memakai pelarut yang sesuai. Sampel dan KOH dikocok agar kedua sampel dapat
tercampur. Setelah pengocokan dihentikan,
akan terjadi pemisahan cairan cair dan butiran minyak. Setelah itu dicampurkan
kembali kemudian direfluks selama 30 menit.setelah dingin, ditambahkan
indikator PP dan kemudian dilakukan titrasi dengan larutan HCl 0,5 N. Setelah
dilakukan titrasi, terjadi perubahan warna dari kuning menjadi merah bata dan
terdapat busa.
Setelah itu, langkah yang sama dilakukan untuk membuat larutan blangko. Pembuatan larutan blangko dilakukan menggunakan sampel KOH 10 %. Hasil yang diperoleh yaitu terjadi perubahan dari warna bening menjadi
merah muda-keunguan. Sehingga
bilangan penyabunan yang didapat adalah 75,6 mL/gram.
Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Identifikasi
senyawa lipid dapat dilakukan dengan cara uji akrolein. Dimana uji akrolein
ditandai dengan adanya bau khas dari minyak jelantah dan adanya endapan hitam.
2. Bilangan
penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram
lemak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya
rantai karbon. Penentuan bilangan penyabunan yang diperoleh dari minyak
jelantah adalah 75,6 mL/gram.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, RJ dan
Joan F. 1986. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Hart, Harold. 1987.
Kimia Organik edisi keenam. Jakarta : Erlangga.
Baharudin 1982. Dasar-Dasar
Biokimia Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Salirawati et al. 2007 .belajar kimia
menarik. Jakarta: Grasindo
Nuradi,
Mohamad. 2008. Penuntun Praktikum
Biokimia. Poltekkes Makassar: Makassar
Keenan. 1991. Kimia Untuk Universitas.
Jakarta: Erlangga.
Linggih, S. 1986. Ringkasan Kimia.
Bandung: Genexa Excat.
Riawan. 1990. Kimia Organik.
Jakarta: Bina Rupa Aksara.
1xbet korean 2021 - Free Bets Online
BalasHapus1xbet korean 1xbet южная корея 2021. 1xbet korean 2021. 1xbet korean 2021. 1xbet korean 2021. 1xbet korean 2021. 1xbet korean 2021. 1xbet korean 2021. 1xbet korean 2021. 1xbet korean 2021. 1xbet